Jumat, 05 November 2010

Cara Ampuh Menangkap dan Membuat Ide Mengalir Deras

yupz, ini cara ampuh bikin ide mudah2an bermanfaat yg ku ambil dari situs internet.
Okay,sebelum memulai untuk cari ide alangkah lebih baiknya berdo'a pada Allah agar 
diberi kemudahan,sumber inspirasi selalu datangnya dari Maha Kuasa dan berkat kehendak-Nya juga.
Mari simak dan praktekan cara dibawah ini!

Ide itu seperti bensin bagi kendaraan,
air bagi kehidupan makhluk hidup.
Sesuatu di balik lahirnya karya yang baru,
yang tidak terlupakan. Namun terkadang kita
sering mengeluh susah menemukan ide tersebut,
walaupun secara teori dan kata orang,
ahwa ide itu‘berterbangan’di sekitar kita,
hanya kita saja kurang sensitif untuk melihatnya.
Ide memang tidak datang secara langsung,
ada beberapa metode untuk mencari inspirasi,
yang merupakan dasar sebuah ide.


Berikut beberapa cara yang di rangkum dari jurus grafis [dot] com:

1. Temukan Inti Permasalahan.
Bagaimana kita bisa memberikan solusi,jika tidak mengerti inti permasalahan?
Hal esensial ini seringkali di lupakan desainer grafis,
mereka langsung mengarah kepada visual,bagaimana bagusnya,
bagaimana bentuknya,hal-hal yang terlihat secara kasat mata.
Tidak heran suatu projek terlihat cantik namun tidak berhasil mencapai
target yang di inginkan.
Namun jangan salah, Tidak ada alasan bagi desainer grafis untuk menghasilkan
visual yang kurang bagus. Visual yang bagus merupakan suatu keharusan.

2. Berkomunikasi Lebih Sering dengan Klien.
Tanyakan lebih jauh tentang projek, Dan tentu saja klien juga merasa lebih senang
jika kita ingin mendiskusikan projek nya, ini memberikan kesan kita peduli dengan klien.
Dari komunikasi itu kita pasti mendapatkan beberapa kata kunci yang akan mendukung
proses desain kita, hal yang berhasil dari desain yang sekarang,
hal yang tidak berhasil dan tentu saja,
hal yang tidak klien suka dan mengapa ia tidak suka terhadap hal tersebut.
Apakah dia tidak suka karena masalah selera Dan sebagai bonus,
klien akan lebih menghargai kita lebih dari desainer grafis kebanyakan

3. Menggali Referensi.
Cara ini paling sering di gunakan oleh kebanyakan kita desainer grafis.
Refensi bertebaran di dunia maya ini, kita hanya cukup menyediakan waktu
untuk mencari dan mem-filter nya sesuai dengan kebutuhan projek.

4. Fokus dan Menjiwai.

Karena memang desain grafis adalah bagian dari seni juga,
maka karya dan solusi yang kita buat akan kehilangan faktor X nya
bila kita tidak menjiwai dan fokus pada suatu projek. Cobalah menjadi
seperti klien, orang yang mempunyai dan menjalankan bisnis tersebut,
apa kira-kira yang akan kamu lakukan? Solusi terbaik apa yang bisa kita
hasilkan untuk mencapai target?

Dengan pemikiran seperti itu, kita sudah mulai memulai sesi brainstorming
secara tidak langsung, dan tentu kita tidak menjadi merasa ‘terpaksa’
ketika masuk ke proses mendesain


5. Bersantai Sejenak.

Setelah semua cara di atas, ada baik nya kita memberikan otak kita sedikit ‘ruang’
untuk bernafas. Tidak jarang juga kita malah menemukan ide yang lebih baik lagi
setelah kita bersantai. Memang ada penelitian yang membuktikan bahwa kalau kita rileks,
darah di otak kita cenderung berjalan lebih lancar, dan perasaan hati kita terasa lega,
dari proses itu terkadang pikiran bawah sadar kita masih memikirkan projek yang sedang
kita jalani, disitulah ide yang tadinya tidak terlihat menjadi jelas.

6. Selalu Membawa Buku Catatan, Berupa Buku Asli atau Virtual (aplikasi web / smart phone).
Karena ide tidak bisa di tebak kapan datangnya, maka siapkan lah selalu buku catatan,
kalau dalam keadaan darurat (misal: di angkot, dll) bisa gunakan fasilitas note/sms
di handphone kamu. Untuk aplikasi web, bisa gunakan Bookmark pada browser, Delicious,
Penzu (favorit saya) atau Evernote jika kamu menggunakan IPhone

7. Be Happy!

Jangan sampai perasaan yang tidak enak merusak suasana kreatif kamu,
mood memegang peranan yang lumayan penting dalam membuat suatu karya desain grafis
(personal atau komersial). Konsep “Creativity under the Gun” tidak akan berhasil,
kalau kita tidak merasa happy, jadi kita harus punya alasan kenapa “Under the Gun”,
apakah bayaran nya lumayan? klien nya populer? di beri kebebasan berkarya tetapi,
deadline ketat? dan lain nya.


sumber [jurusgrafis[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar